Pages

Kamis, 15 Desember 2011

TAHAPAN PENAMBANGAN



TAHAPAN-TAHAPAN PERTAMBANGAN



Pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan penyelidikan bahan galian sampai pada tahap pemasaran bahan galian. Penambangan dilakukan untuk pengambilan mineral-mineral yang ada di bumi yang kemudiannya bertujuan memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Tahapan pertambangan sangat panjang. Di mulai dari tahap prospeksi, eksplorasi, sampai tahapan reklamasi atau pemulihan lingkungan pertambangan seperti awalnya supaya alam tetap asri.

1.  Prospeksi
Prospeksi merupakan penyelidikan umum. Tujuannya yaitu untuk menemukan keberadaan atau indikasi adanya bahan galian yang akan dapat memberi harapan untuk penyelidikan lebih lanjut atau spesifik.

2.  Eksplorasi
Eksplorasi merupakan tahapan kedua yang dilakukan dalam deretan tahapan pertambangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan. Sedangkan kan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.
Dapat di simpulkan bahwa eksporasi merupakan kegiatan lanjutan dari prospeksi yang melakukan penyelidikan-penyelidikan untuk mengetahui lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebarab, kualitas serta kuantitas dari suatu bahan galian.
Tujuan eksplorasi ialah menemukan cadangan bahan galian yang layak untuk ditambang baik secara teknis maupun ekonomis pada suatu tingkat atau skala produksi tertentuyang jauh lebih besar dari skala produksiperusahaan swasta nasional.
Tahapan eksplorasi ada beberapa tahap, yaitu :
a.    Survei tinjau, yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah anomial atau mineraliasasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
b.    Prospeksi umum, yaitu penyempitan daerah yang mengandung jebakan mineral dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal, misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources) yang perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan.
c.    Eksplorasi awal, yaitu deliniasi awal suaru ndapan yang terinditifikasi.
d.    Eksplorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang bor, shafts, dan terowongan.

3.  Perencanaan Tambang
Perencanaan tambang dilakukan apabila sudah ditemukan adanya cadangan bahan galian yang sudah layak untuk ditambang, dengan tingkat cadangan terukur. Cadangan terukur yaitu cadangan bahan galian yang semua dimensinya diketahui dengan pasti dan tingkat kesalahan maksimal adalah 20 persen.
4.  Penambangan
Penambangan bahan galian dibagi atas tiga bagian, yaitu :
A.  Tambang Terbuka
Tambang terbuka adalah kegiatan penambangan bahan galian yang berhubungan langsung dengan udara bebas atau udara luar. Tambang terbuka dilakukan kegiatan yaitu pembersihan lahan, pengangkatan tanah pucuk dan menyimpannya di tempat tertentu, pembungkaran dan penggalian over burden, dan pengangkatan bahan galian dan membawanya ke stock pile.
Metode yang digunakan dalam tambang terbuka :
a.  Quarry
Diterapkan untuk penambangan bahan galian C, misalnya endapan pasir, tanah liat, basal, marmer grafit, dan lain sebagainya
b.  Strip mine
Digunakan untuk pengambilan bahan galian yang endapan bahan galian letaknya mendatar. Bisanya digunakan untuk penambangan batubara dan endapan lain yang letaknya relatif datar.
c.   Open pit
Metode ini digunakan dengan cara memindahkan tanah penutup dan menggali endapan bahan galian tersebut sehingga menimbulkan pit atau sumur terbuka.
d.  Back filling
Metode ini dilakukan dengan cara memindahkan tanah penutup, menggali bahan galian dan kemudian sesudah bahan galian habis, tanah penutup dikembalikan lagi ke lahan penambangan.
e.  Tambang alluvial
Metode ini dilakukan dengan pengambilan endapan alluvial. Contohnya adalah emas, pasir batu, kerikil, batu mulia, timah, pasir besi, dan lain sebagainya.



f.    Tambang semprot
Metode penambangan dengan menggunakan pompa untuk menyemprotkan bahan galian dan memindahkannya ketempat pengolahan.
g.  Auger mining
Penambangan dengan menggunakan alat auger. Alat ini berbentuk spiral yang dapat berputar baik horisontal maupun sedikit mining sehingga bahan galian dapat dikeluarkan.
h.  Drilling and pumping system
Metode ini bekerja dengan cara pengeboran dan meompakan bahan galian melalui pipa hisap. Bahan galian yang menggunakan cara ini biasanya berupa fluida dan gas.
B.  Tambang Bawah Tanah
Tambang bawah tanah ialah tabang yang tidak berhubungan langsung dengan udara bebas atau udara luar. Tahapan dalam penambangan bawah tanah yaitu pembuatan jalan utama, pemasangan penyangga, pembuatan lubang maju untuk produksi, pemasangan penyangga, ventilasi, drainase, dan fasilitas tambang lain yang dibutuhkan.
Metode tambang bawah tanah antara lain sebagai berikut :
a.  Open stope
Proses penambangan ini tidak menggunakan penyangga. Penmbang dilakukan seperti biasa karena atapnya cukup kuat untuk menahan beban.
b.  Supported stope
Sistem penambang dengan penyangga-penyangga menggunakan besi,kayum atu beton. Biasanya digunakan pada tambang mineral logam.
c.   Long wall
Sistem penambangan ini biasa digunakan untuk batubara dengan membuat lorong panjang, bagian front yang sudah selesai di tambang dibiarkan runtuh dengan sendirinya.
d.  Short wall
Digunakan untuk penambangan batubara namun lorong yang dibuat lebih kecil dan pendek dari long wall.
e.  Room and pillar
Sistem penambangan batubara dengan menggunakan penyangga yang biasanya terbuat dari kayu dengan bentuk balok persegi.
f.    Cut and fill
Metode ini dilakukan dengan menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian di isi lagi dengan material lain bekas bukaan tersebut.
g.  Gophering
Sistem penambangan dengan membuat bukaan-bukaan relatif kecil dan sempit secara tidak beraturan. Biasanya digunakan untuk tambang-tambang rakyat yang berguna untuk mencari logam mulia.
h.  Block caving
Sistem penambangan dengan cara meruntuhkan bagian-bagian yang sudah selesai ditambang. Digunakan pada lokasi yang memiliki struktur geologi yang mengandung misalnya kekar batuan atap dalam tiga dimensi. Metode modifikasi dari block caving yaitu sub level caving.
C. Tambang Bawah Air
Tambang bawah air adalah suatu metoda penambangan di bawah air, yang dilakukan untuk endapan bahan galian alluvial, marine dangkal dan marine dalam. Peralatan utamanya adalah kapal keruk.

5.  Pengolahan Bahan Galian
Bahan galian yang selesai di tambang umumnya harus diolah terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena tercampurnya pengotor bersama bahan galian, perlunya spesifikasi tertentu untuk dipasarkan serta kalau tidak diolah harga jualnya relatif rendah jika dibandingkan dengan yang sudah diolah.

Tujuan pengolahan bahan galian antara lain sebagai berikut :
a.  Untuk menyesuaikan spesifikasinya.
b.  Untuk meningkatkan nilai tambah bahan galian.
c.   Untuk mengurangi volume dan ongkos angkutan.
d.  Untuk mengekstraksi logam yg lebih bernilai.
e.  Untuk mereduksi senyawa-senyawa kimia yang tidak dikehendaki pabrik peleburan.
Pengaolahan bahan galian memiliki banyak metode, secara sederhana dibagi atas tiga cara, yaitu :
a.  Pengolahan  bahan galian secara fisika
Pengolahan ini ialah pengolahan bahan galian dengan cara memberikan perlakuan fisika seperti peremukan, penggerusan, pencucian, pengeringan, serta pembakaran suhu rendah.
b.  Pengolahan secara fisik dan kimiawi tanpa ekstaksi metal
Pengolahan ini dilakukan dengan cara fisika dan kimia tanpa ada proses konsentrasi dan ekstraksi metal.
c.   Pengolahan secara fisika dan kimia dengan ekstraksi metal
Pengolahan ini dilakukan dengan cara fisika dan kimia dengan proses konsentrasi dan ekstrksi metal. Contohnya pengolahan logam mulia.

6.  Pemasaran Bahan Galian
Pemasaran bahan galian di bagi atas tiga tipe pemasaran, yaitu :
A.  Tipe pasar
a.    Pasar yang dikuasai produsen.
b.    Pasar yang telah dikuasai pembeli.
c.    Pasar bebas aatau pasar yang tidak ada ketergantungan antara pembeli dan penjual. Masing-masing bebas menjual dan membeli bahan tambang tersebut.
d.    Pasar yang dikuasai oleh penjual.


B.  Berdasarkan jangka waktu penjualan
a.    Penjualan berdasarkan kontrak jangka panjang
Merupakan pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka panjang, misalnya satu tahun atau lebih.
b.    Penjualan spot
Yaitu penjualan sesaat atau beberapa kali pemasokan atau pengiriman.
C. Berdasarkan lokasinya
a.    Pasar lokal.
b.    Pasar regional.
c.    Pasar internasional.

7.  Reklamasi Lahan Pertambangan
Pengelolaan lingkungan tambang seharusnya dilakukan sesuadah proses penambangan dimulai. Hal ini dilakukan karena begitu proses penambangan dimulai, akan langsung menimbulkan dampak antara lain :
A.     Dampak Fisika dan Kimia
a.    Pada area stock pile memberikan gangguan seperti debu dari penumpukan material tambang, limbah padat dari air kerja pada pencucian material tambang, material cair dan tersuspeksi, serta kebisingan yang ditimbulkan oleh pengoperasian alat-alat produksi bahan galian.
b.    Pada lokasi penambangan memberi gangguan berupa perubahan bentang alam, debu, limbah cair, dan limbah padat.
B.     Dampak Sosial Ekonomi dan Budaya
Dampak yang akan terjadi antara lain kecemburuan sosial, hilangnya kesempatan kerja, konflik antara penduduk pribumi dan pendatang.
Dengan kerusakan-kerusakan yang dirimbulkan oleh proses penambangan tersebut, maka seharusnya lah dilakukan tahapan reklamasi.
Reklamasi merupakan suatu usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya. Sehingga pada akhirnya bekas tambang yang telah diproses bisa dimanfaat kan kembali sebagaimana mestinya.
Tahapan kegiatan reklamasi pertambangan adalah sebagai berikut :
a.  Melakukan penimbunan lahan kemudian menempelkan lapisan tanah yang subur (top soil) di lahan yang akan direklamasi. Ini bertujuan untuk memberikan lapisan penyubur sehingga memudahkan tanaman untuk tumbuh dan memberikan kekuatan menyangga tanah karena lahan bekas tambang umumnya miskin unsur hara, memiliki porositas tinggi dan penyerapan air rendah.
b.  Tahap persiapan lahan yaitu dengan perataan lahan. Tahapan ini adalah meratakan sehingga nantinya memudahkan penimbunan top soil, menguatkan porositas dan menyerap air. Reklamasi memang dapat dilakukan di lahan miring atau lereng meskipun akan ditemukan banyak kesulitan. Lahan yang kemiringannya sudah diratakan akan memudahkan proses lanjut reklamasi. Pemadatan lapisan tanah untuk menstabilkan lereng ini dilakukan dengan tractor, grader atau bulldozer (sheep foot roller). Di beberapa lokasi lahan yang curam, maka pemadatan ini ditarik dengan bulldozer. Setelah tanah dipadatratakan, maka selanjutnya perlu dibuat saluran drainase untuk mengatur penyaliran.
c.   Hydroseeding adalah aktivitas penyebaran atau penyemaian lahan reklamasi dengan bibit tanaman perintis (umumnya yang digunakan adalah centrocema) yang sebelumnya telah dicampurkan dengan fertilizer dan aditif lainnya. Penyebaran dilakukan dengan truck hydro seeder. Hydro seeding ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga tanaman akan mendapatkan lingkungan yang baik.
d.  Tahap selanjutnya bisa dilakukan penanaman pohon,Untuk penanaman pohon, maka disusun pembuatan lubang tanam untuk anakan dengan dimensi disesuaikan dengan kebutuhan. Media tanam yang diperlukan umumnya adalah tanah top soil, pupuk (kompos) dan fertilizer lainnya. Jarak tanam juga disesuaikan. Untuk memperkuat lahan maka biasanya ditambahkan jaring (mesh) di sepanjang lokasi juga untuk mencegah longsor.
Pohon yang ditanam dalam reklamasi adalah Pohon yang cepat tumbuh, biasanya Pohon Akasia. Pemilihan pohon cepat tumbuh (sengon, angsana/Pterocarpus Indicus atau akasia/Acacia Mangium) adalah alternative awal untuk merevegatasi lahan bekas tambang. Tanaman ini adalah dua dari beberapa jenis tanaman reklamasi yang cepat tumbuh. Dalam beberapa tahun dengan maintenance yang baik, hampir dapat dipastikan reklamasi akan berjalan bagus.



1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa....
    Kami menjual Batu kapur/ Kapur Aktif / Cao / CaOH2 / Kalsium Oxide / kalsium hidroxie /Limestone/ Quick Lime / Batu gamping / Kapur bakar / Kapur tohor/ Kapur sirih/Cao/ Kalsium Hidroksida/ Kalsium Karbonat / CaCo3 / Kapur pertanian / Kaptan / Kapur padam /Zeolite / Bentonite / Dolomite dll.
    Tersedia mesh 80 s/d Mesh 800 dengan kemasan / packing karung / 25 kg , 50 kg , 500 kg , 1000 kg .

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
    Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.
    Siap kirim ke seluruh kota di indonesia.
    Terimakasih

    BalasHapus